"Kita melihat bahwa Presiden Jokowi ini dia ini one man show, dia berlaku sebagai presiden, kadang jadi gubernur, kadang jadi bupati, sampai kadang jadi ketua RT bagi-bagi kaos, bagi-bagi sepeda dan sebagainya yang tidak perlu dilakukan oleh seorang presiden," kata Fadli pada diskusi 3 Tahun Jokowi-JK di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (20/10/2017).
Baca Juga : JUSUF KALLA : SETELAH 3 TAHUN BEKERJA PEMERINTAHAN,TERNYATA NEGARA KITA TERMASUK NEGARA YANG TERAMAN !!
Fadli menilai cara kepemimpinan Jokowi itu membuat peran menteri menjadi tidak optimal. Bahkan peran wakil presiden juga dinilai hampir tak terlihat.
"Ini kan sangat disayangkan, tidak menjadi satu upaya kolektif untuk membangun terutama mengoptimalisasikan peran dari para menteri birokrasi yang begitu besar. Jadi seolah-olah bekerja sendirian. Bahkan wapres tidak kelihatan untuk diajak bekerja," ujar Fadli.
Dia mengatakan selama tiga tahun kepemimpinan Jokowi terdapat banyak hal yang dirasa menyulitkan masyarakat lapisan bawah. Hal itu dianggap tak sesuai dengan apa yang dijanjikan Jokowi.
"Kemudian tingkat hutang yang cukup tinggi, pekerjaan juga semakin sulit, itulah hal-hal yang langsung dirasakan oleh masyarakat di lapis bawah kita. Ekonomi kita tidak bertumbuh sesuai dengan apa yang pernah dijanjikan tujuh persen, hanyadiangka 5%, 5,1% paling tinggi,"paparnya.
Terkait masalah politik, Fadli menilai Jokowi juga belum bisa meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia. Menurut Fadli, hal itu ditunjukkan melalui adanya tekanan yang diterima sebagian kelompok ormas. Agen Casino Terbaik
"Belum lagi di politik indeks demokrasi Indonesia menurun terus, dari 2015 (sebesar)73, 2016 (sebesar) 72, sekarang jadi 70. Ini karena semakin banyak represi terhadap kelompok-kelompok kritik, aktivis, ulama, belum lagi Perppu Ormas dan sebagainya. Demokrasi pun mengalami kemunduran. Ini yang kita lihat dalam tiga tahun pemerintahan Jokowi," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar