"Saya rasa luar biasa ya, apresiasi Pak Jokowi terhadap para santri dan kiai dengan mengambil pasangan dari kalangan ulama," tutur pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam Joresan Gus Nabil Hasbulloh saat ditemui di Padepokan Ndalem Njero Tegalsari, Kecamatan Jetis, Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (16/8/2018).
Baca Juga : KEBAKARAN HUTAN DI RIAU SEMAKIN MELUAS, KOMANDAN WIRABIMA PERINTAHKAN PELAKU TEMBAK DI TEMPAT !
Namun pria yang akrab dipanggil Gus Nabil ini mengatakan soal pilihan politik jadi pilihan masing-masing.
"Kita lihat realitasnya nanti seperti apa, para gus dan kiai kan punya pilihan sendiri," terang dia.
Gus Nabil memandang sosok Ma'ruf Amin diharapkan dapat menekan radikalisme yang mengancam NKRI. Dia berharap radikalisme tak berkembang di masyarakat. Agen Casino 338a
"Beliau (Ma'ruf Amin) kan kiai, bisa sebagai perantara, jangan sampai radikalisme berkembang di masyarakat. Kita harus sesuai keinginan leluhur terdahulu untuk menjaga NKRI," paparnya.
Sementara itu, saat disinggung terkait pernyataan Mahfud Md di salah satu stasiun televisi swasta soal 'dijegal' untuk jadi cawapres lewat label kader NU, Gus Nabil menanggapi dengan santai. Menurutnya, pernyataan Mahfud ini sebagai bentuk kekecewaan saat dirinya tidak terpilih sebagai cawapres mendampingi Jokowi. Agen Judi Online Terpercaya
"Mungkin beliau (Mahfud) merasa kecewa karena menginginkan mendampingi Pak Jokowi, tapi realitasnya Pak Jokowi memilih Kiai Ma'ruf Amin. Ini kan permainan politik. Sebaiknya tanya yang bersangkutan saja," pungkas dia.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar