Tips Kesehatan - Bersama-sama dengan tulang rusuk, tulang dada berfungsi melindungi organ-organ penting di dada, seperti jantung dan paru-paru, dari kerusakan. Namun, apa jadinya jika tulang dada cedera, retak, atau patah.
Tulang dada atau sternum merupakan tulang yang berada di tengah-tengah dada. Bentuknya pipih dan memanjang. Tulang ini terhubung ke tulang selangka (klavikula) dan tujuh tulang rusuk teratas. Namun seperti tulang dalam tubuh pada umumnya, tulang dada juga bisa cedera, retak, atau patah.
Apa yang Membuat Tulang Dada Patah?
Cedera tulang dada biasa disebabkan ketika terjadi kecelakaan kendaraan. Kondisi ini bisa terjadi saat memakai sabuk pengaman atau tidak, tulang dada tidak luput dari cedera. Jika tidak mengenakan, dada pengemudi bisa menghantam roda kemudi (gagang setir). Namun, jika mengenakan, dada bisa terluka jika sabuk pengaman dipasang tanpa komponen lap, atau tanpa kantong udara pengaman (airbag). Cedera juga bisa terjadi ketika dada tiba-tiba terlekuk atau membengkok.
Tulang dada patah pun bisa dialami ketika salah melakukan bantuan pernapasan buatan atau resusitasi jantung paru (RJP). Jika salah mempraktikkan bantuan pernasapan buatan, yang patah bukan hanya tulang dada saja tapi juga tulang rusuk. Tulang dada yang patah juga bisa disebabkan oleh penyakit tertentu. Penyakit tersebut bisa membuat tulang dada penderitanya menjadi lemah.
Begini Kalau Tulang Dada Cedera
Jika tulang dada cedera atau patah, kita kemungkinan akan merasa tidak nyaman dan kesakitan ketika menghirup napas dalam-dalam, tertawa, batuk, menggerakkan tangan, atau mengangkat barang. Ini disebabkan karena tulang dada harus terus bergerak ketika melakukan berbagai hal tersebut. Tulang belakang dan bahu pun bisa ikut nyeri dan kaku, terutama bila lengan jarang digunakan.
Dan yang lebih mengejutkan, tulang dada patah juga bisa membuat paru-paru kesulitan membuang lendir normal yang dihasilkan di dalam paru-paru. Akibatnya terjadi penumpukan lendir dan dapat memicu infeksi dalam rongga dada.
Apa yang Harus Dilakukan?
Tulang dada cedera, retak, atau patah sudah pasti menimbulkan rasa sakit. Umumnya, rasa nyeri akan membaik seiring dengan berjalannya waktu, yaitu sekitar enam hingga delapan minggu. Namun masa penyembuhan bisa memakan waktu lebih lama jika cedera yang dialami parah dan membutuhkan operasi.
Selama masa pemulihan, kita bisa mengurangi rasa sakit atau risiko infeksi dada dengan mempraktikkan beberapa hal berikut:
• Ambil napas dalam-dalam secara teratur sepanjang hari, setidaknya 10 tarikan napas per jamnya.
• Minum obat penghilang rasa sakit.
• Jangan menahan-nahan batuk atau minum obat batuk agar dahak tidak menumpuk di paru-paru.
Pegang dada ketika batuk.
• Melakukan aktivitas ringan disertai dengan istirahat selama beberapa minggu ke depan.
• Rajin menggerakkan lengan, tetapi hindari mengangkat atau mendorong benda berat selama enam sampai delapan minggu ke depan.
Jika Anda merasa tidak enak badan, sesak napas, demam, jantung berdebar, dinding dada nyeri setelah delapan minggu, atau batuk dengan dahak berwarna kuning, hijau, atau bernoda darah, segeralah datangi dokter atau rumah sakit terdekat. Selalu konsultasi dengan dokter jika tulang dada Anda cedera, retak, atau bahkan patah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar