"Saya atas nama pemerintah secara pribadi minta maaf kepada keluarga korban belum mampu menyelamatkan dengan selamat," kata Budi di sela-sela acara Singapore Airshow, Singapura, Selasa (6/2/2018).
Baca Juga : SETELAH LAPORKAN PENGACARA NOVANTO,SBY SINDIR POLRI SOAL KASUS ANTASARI YANG TIDAK ADA PERKEMBANGAN
Budi mengikuti perkembangan setiap saat sejak kejadian hingga proses penyelamatan dan menugasi Dirut AP II Muhammad Awaluddin untuk terus memantau di lokasi. Namun nyawa salah satu korban, yaitu Dianti Dyah Ayu Putri, tidak bisa diselamatkan.
"Kita sudah lakukan dengan sangat hati-hati dengan menggunakan cara-cara yang manual. Dari waktu ke waktu juga kami komunikasi dengan korban. Dan saya sampaikan agar mengutamakan keselamatan para korban. Tapi Tuhan berkehendak lain. Yang pertama, setelah dievakuasi, meninggal dunia di rumah sakit. Kemudian, yang kedua, mudah-mudahan selamat," ungkapnya.
Budi mengatakan peristiwa ini adalah pelajaran berharga. Kemenhub lalu berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk mengevaluasi kecelakaan yang terkait dengan konstruksi ini.
"Untuk kecelakaan konstruksi itu domainnya di Komite Keselamatan Konstruksi, sesuai UU Jasa Konstruksi. Namun demikian, dari Kementerian Perhubungan melalui KNKT memberikan rekomendasi-rekomendasi, makin hari harus memberikan concern dan yang terbaik agar angka keselamatan itu harus ditingkatkan," papar Budi.
Mukhmainna bersama rekannya, Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri, tertimpa longsoran di kawasan Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (5/2) pukul 17.00 WIB kemarin. Mukhmainna dan Putri adalah karyawan GMF bagian financial analyst. Putri adalah karyawan tetap, sedangkan Mukhmainna adalah karyawan outsourcing. Agen Casino Terbaik
Putri akhirnya bisa dievakuasi pada Selasa dini hari, yakni pukul 02.50 WIB. Adapun Mukhmainna dievakuasi pada pukul 07.05 WIB. Namun Putri meninggal dunia di RS Mayapada, Tangerang.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar