Mengamuk Usai Diminta Pakai Masker Saat Wabah COVID-19, Lansia Filipina Ditembak Mati - Zona Berita

Info Seputar Berita Terkini


HOT NEWS !!!!

Post Top Ad

Selasa, 07 April 2020

Mengamuk Usai Diminta Pakai Masker Saat Wabah COVID-19, Lansia Filipina Ditembak Mati


Mengamuk Usai Diminta Pakai Masker Saat Wabah COVID-19, Lansia Filipina Ditembak Mati - Berbagai cara diupayakan oleh setiap pihak agar dapat menekan penyebaran virus corona (COVID-19) di tengah masyarakat.

Lebih ekstrim dari biasanya, seorang pria di Filipina sampai ditembak mati ketika menolak memakai masker saat wabah virus corona.Agen Bola Sbobet



Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman The Star, pria tersebut pada awalnya mengancam para pejabat desa setempat dan polisi dengan sebuah sabit di pos pemeriksaan COVID-19.

Pria yang telah menginjak usia lanjut itu diyakini mabuk saat kejadian pada Sabtu, 4 April 2020 lalu.

Melihat tindakan agresif sang lansia, para polisi yang menjaga pos pemeriksaan virus corona di Kota Nasipit, Provinsi Agusan del Norte bagian selatan tersebut langsung mengambil sikap yang cukup tegas.

"Tersangka itu diperingatkan oleh petugas kesehatan desa karena tidak mengenakan masker. Tapi tersangka marah, mengucapkan kata-kata memprovokasi dan akhirnya menyerang personil menggunakan sabit," ujar salah satu polisi.

Tersangka lalu ditembak mati oleh seorang polisi yang berusaha menenangkannya.

Insiden tersebut merupakan kasus pertama yang dilaporkan polisi terkait warga yang menolak mengikuti imbauan.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, memang sempat memberikan pernyataan yang menjadi alasan polisi mengambil tindakan tegas dengan menembak pria tersebut.Agen Casino 338a

Rodrigo Duterte sudah menegaskan, bahwa setiap polisi dan anggota militer diperintahkan untuk menembak siapapun yang membuat masalah atau menolak mengikuti langkah pemerintah dalam menekan angka infeksi COVID-19 di Filipina.

Di samping itu, terdapat sebuah pulau di Luzon, Filipina yang telah menerapkan lockdown sejak 16 Maret 2020.

Bagi warga Luzon, bepergian tidak diperbolehkan, kecuali pergi ke toko untuk membeli bahan-bahan pokok atau ke apotek bila mendesak.

Banyak provinsi di luar Luzon sendiri yang memberlakukan pembatasan wilayah dalam upaya mencegah penyebaran virus agar tak semakin meluas.

Departemen Kesehatan Filipina, hingga kini melaporkan adanya 76 kasus positif baru yang dikonfirmasi oleh pihak setempat, yang membuat total penghitungannya menjadi 3.094 orang yang terjangkit positif.

Delapan kematian tambahan juga telah tercatat pada Senin, 6 April 2020. Sehingga menjadi 144 orang meninggal dunia sementara 57 di antaranya telah pulih di Filipina.Agen Judi Online Terpercaya


SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad