“Sangat tidak simpatik apabila saat ini terjadi penurunan daya beli masyarakat, namun DPR mengajukan penambahan infrastruktur yang sama sekali bukan merupakan prioritas,” kata Romahurmuziy di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).
Baca Juga : KAPOLRI SEBUT PEMERIKSAAN NOVEL SAMPAI SAAT INI MASIH BELUM MAKSIMAL, INILAH ALASANNYA !!
Romi menilai seharusnya DPR bisa menunjukkan empati kepada rakyat dan paling tidak menunjukkan kinerja bukan menginginkan fasilitas-fasilitas.
Anggota Komisi XI DPR itu menjelaskan defisit keuangan yang ada dalam RAPBN 2017 mencapai 2,92 persen, artinya tinggal 0,08 persen lagi menuju batas berdasarkan UU.
“Karena itu kalau DPR menginginkan pembangunan gedung itu, saya sekali lagi tekankan tunjukkan kinerja dahulu, buktikan bahwa DPR periode ini menunjukkan kinerja dahulu baru berbicara mengenai anggaran,” ujarnya.
Dia menegaskan bahwa saat ini yang harus dibuktikan oleh DPR adalah peningkatan kinerja kedewanan terutama kinerja legislasi.
Menurut dia, apa yang diapresiasi Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan MPR terkait kinerja legislasi DPR bukan sekedar apresiasi yang secara normatif diberikan oleh Presiden karena DPR telah mengesahkan 14 UU.
“Angka 14 itu sendiri itu tentu jauh dari 59 prolegnas yg telah ditetapkan sejauh ini. Padahal DPR sudah memasuki tahun ketiga, ini tentu merupakan satu cambuk Presiden kepada DPR untuk lebih meningkatkan kinerja,” katanya. Agen Casino Terbaik
Romi menilai semua pihak harus menghormati ketika Pemerintah memoratorium pembangunan gedung, dan dicantumkan dalam APBN yang diajukan ke DPR. Menurut dia, DPR harus juga menghormati hal tersebut sebagai keinginan bersama.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar