"Jangan kira Pak Amien nggak punya data juga. Siapa yang tahu? Saya yakin Pak Amien itu guru besar yang mempunyai data-data dan dia tahu itu," kata Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay kepada wartawan, Senin (26/3/2018).
Baca Juga : LUHUT SINDIR AMIEN RAIS : JIKA INGIN BERKELAHI SEBAIKNYA PAKAI DATA BUKAN ASAL NGOMONG ! PKB SETUJU
Menurut dia, Amien tak mau menanggapi ajakan 'berkelahi' dari Luhut. Sebab tujuan Amien, kata Saleh, murni untuk menyampaikan kritik kepada pemerintah.
"Saya kira penggunaan kata atau atau kalimat itu hindari yang merusak hubungan baik. Saya kira nggak ada yang mau berkelahi. Kalau ada yang mengkritik itu tujuannya hanya untuk memperbaiki," sebut anggota Komisi IX DPR tersebut.
Seperti diketahui, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kembali melontarkan pernyataan pedas. Luhut mengatakan, jika ada yang ingin 'berkelahi' dengan dirinya, sebaiknya memakai data, bukan asal ngomong.
"Jadi kalau berkelahi data. Data ini bisa dipertanggungjawabkan. Saya tanya Purbaya ada yang kritik ini, Purbaya ngomong, 'Dia nggak ngerti Pak Luhut.' Nggak ngerti gimana, ya fiskal itu," ujar Luhut dalam sambutan acara pembekalan untuk calon legislator (caleg) Golkar di Hotel Red Top, Jakarta Pusat, Minggu (25/3).
Meski tak terang-terangan menyebut nama Amien Rais, ucapan Luhut langsung diasosiasikan dengan pernyataan politikus senior PAN itu. Sebab, Luhut sempat berang saat Amien menuding program sertifikasi Jokowi hanyalah pembohongan alias pengibulan. Luhut mengaku paham betul rekam jejak sang pengkritik yang disebutnya senior itu dan tak segan mencari dosa-dosanya.
"Jangan asal kritik saja. Saya tahu track record-mu kok. Kalau kau merasa paling bersih, kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga kok, ya sudah diam sajalah. Tapi jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu kok. Emang kau siapa?" tutur Luhut, Senin (19/3).
Adapun kritik Amien Rais ke pemerintah saat itu ialah soal pembagian sertifikat tanah yang dianggap sebagai pengibulan atau pembohongan. Agen Casino Terbaik
"Ini pengibulan, waspada bagi-bagi sertifikat, bagi tanah sekian hektare, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu seolah dibiarkan. Ini apa-apaan?" sebut Amien saat menjadi pembicara dalam diskusi 'Bandung Informal Meeting' yang digelar di Hotel Savoy Homman, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Minggu (18/3).
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar