INILAH SALAH SATU MAFIA NARKOBA TERBESAR DI ACEH YANG DAPAT KEBEBASAN ASIMILASI

INILAH SALAH SATU MAFIA NARKOBA TERBESAR DI ACEH YANG DAPAT KEBEBASAN ASIMILASI - Faisal dihukum 10 tahun penjara dan seluruh aset miliaran rupiahnya dirampas negara. Faisal tidak bisa membuktikan asal-usul hartanya, dari Porsche seharga Rp 2 miliar hingga tanah di berbagai lokasi. Agen Bola Terpercaya

Faisal ditangkap BNN di Plasa Indonesia saat sedang beli kaos seharga Rp 8 juta pada Februari 2013 lalu. Dari penangkapan ini, terungkap Faisal mengendalikan bisnisnya dari perdagangan narkoba.

Baca Juga : KASUS POLISI RAMPOK DANA BANK SEBESAR 10 MILIAR ITU TERNYATA ADA OKNUM TNI YANG TERLIBAT ! 

Penyidikan pun berkembang dan mendapatkan aset lainnya yang diakui Faisal didapatnya dari hasil penjualan narkotika, yaitu 1 unit SPBU di Bireuen, 4 unit ruko di Bireuen, beberapa bidang tanah, 1 unit hotel di Bireuen, 22 sertifikat hak milik atas nama terdakwa, dan berupa uang yang tersimpan di beberapa bank kurang lebih Rp 10 miliar.

Tak hanya itu, ia juga membeli Porsche, BMW, dan Honda City dengan meminjam KTP orang lain. Atas dasar itu, Faisal dihukum 10 tahun penjara pada September 2013. Vonis PN Jakpus itu dikuatkan di tingkat Peninjauan Kembali (PK).

Masa hukuman Faisal dijalani di tanah kelahirannya, Banda Aceh. Saat terjadi kerusuhan LP Banda Aceh pada pekan lalu, Faisal tak ada di penjara. Ke mana dia?

"Faisal ini sudah mendapatkan SK asilimasi kemudian 28 Januari nanti akan bebas bersyarat," kata
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh Yuspahruddin, dalam konferensi pers di Kanwil Kemenkum HAM Aceh di Jalan Teuku Nyak Arief, Banda Aceh, Senin (8/1/2018).

Yuspahruddin mengatakan, pada saat kerusuhan terjadi, Faisal sedang menjalani proses asimiliasi. Sebab gembong narkoba tersebut akan bebas bersyarat pada 28 Januari mendatang.

Sehari usai terjadi kerusuhan, Faisal sempat diamankan petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh. Ia menjalani pemeriksaan terkait dirinya tidak berada di dalam penjara.

Menurut Yuspahruddin, Faisal menjalani proses asimilasi di sebuah pesantren di kawasan Aceh Besar. Pagi hari dia ke Pesantren dan malam harinya kembali ke LP. Saat terjadi kerusuhan, Faisal sudah sempat kembali ke LP namun tidak masuk ke dalam.

"Asimilasi itu berada di luar berangkat pagi balik sore hari," jelas Yuspahruddin.

Yuspahruddin mengungkapkan, Faisal menjalani hukuman atas kasus TPPU dan bukan narkotika. Sebelum dikeluarkan SK asimilasi dan pembebasan bersyarat, pihak Kemenkumham sudah bertanya ke Kejaksaan di Jakarta terkait keterlibatan Faisal dalam kasus tersebut sebagai pelaku utama atau bukan.  Agen Casino Terbaik

"Setelah 12 hari tidak ada jawaban dari jaksa, makanya yang bersangkutan diberikan hak-haknya. Yang bersangkutan perkaranya TPPU," ungkap Yuspahruddin.

Sumber